Makalah Kompetensi Profesional (Berkomunikasi)

Pada postingan kali ini admin akan mengajak pembaca untuk membahas bersama tentang sebuah Makalah Kompetensi Profesional yang mana kali ini bertemakan Berkomunikasi.
Yang melatar belakangi hal ini semua diantaranya karena Guru semakin maju dan berkembang, Indonesia banyak mengalami perubahan terutama dibidang pendidikan, persaingan semakin meningkat, banyak pelajar yang mengalami kegagalan dalam pendidikan salah satu penyebabnya adalah banyak guru yang mengajar tidak sesuai dengan kemampuannya/keahliannya dan juga guru tidak kompeten terhadap siswa, lembaga maupun masyarakat.
PEMBAHASAN

Mampu Berkomunikasi

Guru merupakan panutan anak didiknya, seorang guru diharapkan dapat berkomunikasi secara baik dengan para siswanya, dengan perkataan lain mengkomunikasikan sesuatu ide, fakta, harapan atau cita-cita. Pada prinsipnya adalah mengajar atau mendidik, oleh karena itu supaya mengajar dengan baik selain menguasai materi, seorang guru harus mengetahui prinsip-prinsip komunikasi pendidikan, dan mampu mempraktekannya dilapangan.
1. Persepsi dan Komunikasi
a. Persepsi
Persepsi adalah suatu proses dimana seorang menyadari dunia sekitarnya, dalam persepsi itu manusia menggunakan alat inderanya untuk menerima suatu peristiwa atau keadaan. Proses itu bisa melalui alat indera mata, telinga, saraf pada kulit atau perasaan lain yang memungkinkan bersentuhan dengan dunia luar. Semua itu merupakan alat untuk menerima dan mengumpulkan data yang akan diproses melalui simpul-simpul saraf sampai ke otak, dan terjadilah kesadaran. Proses semacam itu disebut persepsi merupakan pendahuluan untuk sampai terjadi komunikasi, yaitu suatu hubungan timbal balik antara lingkungan dengan seseorang (individu).
Beberapa prinsip yang berkenaan dengan persepsi untuk keperluan pengajaran diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Perilaku yang bertujuan selalu menggunakan persepsi. Artinya bahwa persepsi itu diperlukan, seseorang supaya bertujuan atau tidak ada berbuat. Dapat juga dikatakan tak ada perilaku yang bertujuan tanpa persepsi.
  2. Perilaku seseorang itu merupakan lanjutan persepsi masa lalu dan permulaan untuk persepsi-persepsi berikutnya. Ini mempunyai arti bahwa pesan yang pertama hendaknya pesan yang baik supaya dapat memberikan persepsi yang baik.
  3. Penerimaan dan pesan-pesan itu tidak berdiri sendiri-sendiri tetapi bertautan satu sama lain.
  4. Pemberian arti kepada sesuatu pesan didasarkan kepada pengalaman-pengalaman sebelumnya.
  5. Pengalaman yang diperoleh sifatnya individual. Ini mempunyai arti bahwa pengalaman seseorang berbeda satu sama lain sekalipun pesannya sama
  6. Pengalaman itu merupakan rangkaian pengalaman masa lalu, pemberian arti sekarang dan kemungkinan-kemungkinan pengalaman masa yang akan datang
  7. Pengalaman yang ada yang berdekatan dan terus-menerus yang kurang berarti dapat berangsur-angsur terlupakan atau  setidak-tidaknya  terbiasa  untuk  tidak terserap lagi
  8. Tak ada dua orang yang betul-betul sama dalam menafsirkan sesuatu lingkungan atau keadaan
  9. Ada pengumuman yang bersamaan secara umum yang dapat dipergunakan sebagai bahan komunikasi antara seseorang dengan orang lainnya.
Memperhatikan prinsip-pririsip yang berkenaan dengan persepsi diatas, dapat dikemukakan bahwa pesan yang baik merupakan modal yang utama yang dapat menimbulkan persepsi yang baik sebagai dasar serangkaian seseorang yang sangat individual. Namun demikian, rangkaian-rangkaian perilaku yang individual itu cenderung menghasilkan pengalaman yang saling berdekatan sehingga dapat menimbulkan persepsi yang baik. Alat peraga disini berfungsi sebagai alat bantu penyampai baik dalam bentuk kata-kata, kalimat, gambar, grafik atau model-model terterntu.
b.      Komunikasi
Terdahulu dikemukakan bahwa persepsi merupakan pemula bagi suatu komunikasi atau suatu rangkaian interaksi. Dalam suatu komunikasi yang baik secara sederhana sampai kepada hal-hal yang sangat kompleks, tejadi uraian sebagai berikut :

(Model Komunikasi)
Model tersebut di atas menggambarkan bahwa sesuatu pesan yang masih dalam taraf atau keadaan pemikiran, pada dasarnya merupakan sumber informasi atau keterangan yang dapat disampaikan melalui suatu transmisi atau saluran tertentu. Transmisi itu dapat berupa suara, kata-kata, tanda visual atau tulisan, gambar atau model, film siaran TV atau benda/keadaan langsung. Kemudian melalui saluran tertentu misalnya mata, telinga, atau kulit untuk sampai kepada penerima atau orang yang menerima dimana pesan-pesan itu diterima, diolah oleh sistem saraf yang dapat menimbulkan pemikiran dan pengalaman seseorang, untuk kemudian menjadi sumber pesan lagi sebagai bahan komunikasi.
Komunikasi yang efektik tergantung pada keaktifan penerima. Ia mungkin mereaksi dengan menjawab pertanyaan atau menunjukkan perilaku secara fisik atau mental. Kemudian dapat mengakibatkan adanya umpan balik kepada sumber pesan untuk mengecek kebenaran atau kekurangan yang telah ditransmisikan.
(Umpan Balik)


(Model Komunikasi)
Pada model di atas, tampak adanya bising (Moize yang merupakan pengganggu transmisi suatu pesan atau saluran pesan. Sejauh mana suatu komunikasi berlangsung baik sangat tergantung kepada kejelasan pesan, penyampaian pesan, transmisi dan cene,',
mernpunyai pengaruh yang berarti baik pengganggu terhadap transmisi atau alat pemudah misalnya pesavvai radio atau TV kurang baik atau alat dria sebagai saluran yang kurang sempurna.

1)      Peranan Komunikasi Bagi Pengajaran
Persepsi dan komunikasi merupakan salah satu persyaratan dalam dunia kehidupan, demikian juga dalam pengajaran, persepsi dan komunikasi, khususnya komunikasi pendidikan mempunyai peranan penting. Salah satu nilai komunikasi terhadap pengajaran bagi guru ialah bahwa mengajar pada prinsipnya ialah komunikasi antara siswa dengan pengajar. Siswa atau lebih khusus anak-anak SD yang akan menerima pelajaran, pengajar atau guru yang akan menyampaikan pesan supaya dapat diterima anak-anak.
Pesan yang akan disampaikan atau dikomunikasikan terdapat dalam kurikuluin. Kurikukim dalam arti yang luas ialah segala sesuatu yang disediakan sekolah .supaya anak-anak belajar berhasil dengan baik. Pada kurikulum itu, sebagai pesan yang akan disampaikan terdiri atas beberapa hal utama.
(a).   Berbagi pengalaman atau nilai yang terdapat dalam mata pelajaran atau bidang studi, misalnya melalui PMP, Agama, IPA, IPS, Matematika, Bahasa atau keterampilan. Semua ini merupakan pengalaman-pengalaman yang telah tersusun secara sistematik. Mata pelajaran atau bidang studi itu hendaknya disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak-anak yang akan menciima pesan. Oleh karena itu dalam berbagai bidang studi terdapat luas bahan dan uraian yang point diajarkan. Luas bahan yaitu banyaknya aspek-aspek atau bagian-bagian atau komponen-komponen yang terdapat dalam tiap bidang studi. Misalnya yang termasuk IPS diantaranya. lingkungan sekitar anak-anak kebudavaan atau kebiasaan dimana ia hidup. Adapun urutannya ialah mana yang harus didahulukan supaya aspek-aspek itu dapat diterima. Misalnya untuk mengkomunikasikan alam kepada anak-anak, alangkah baiknya bila mulai benda-benda yang ada dan tampak disekitarnya dan lambat laun makin jauh.

Kegiatan-kegiatan disini sangat has misalnya bagaimana cara bertingkah laku yang tampak oleh anak-anak. Usaha guru dalam menggiatkan anak-anak diantaranya kerja kelompok, karyawisata, kegiatan intra sekolah di antaranya pesta sekolah Salah satu kegiatan yang sangat penting yang kadang-kadang dianggap kurang berarti bagi anak-anak SD) ialah perilaku guru. Misalnya bagaimana bertutur kata, sikap terhadap anak atau orang lain, cara berpakaian atau kerajinan guru.    Semua merupakan peragaan yang sangat baik bagi anak-anak. Terutama bagi anak-anak SD yang masih mempunyai daya identifikasi yang sangat besar. Demikian juga kerja kelompok, diskusi, demonstrasi atau dramatisasi, merupakan pengalaman peragaan yang baik bagi anak-anak.
(b).   Sarana. Sarana dalam kurikulum meiiputi di antaranya peralatan sekolah sep'erti pa pan tulis, buku pelajaran, bangku atau kursi sekolah, gambar dinding atau pela. Termasuk juga kcadaan gedung sekolah, paril, halamr.».i aiau pcrpListakaan. Senuia itu mempunyai pengaruh tcrhadap proses bejar anak-anak. Misalnya buku yang tidak ada saudaranya dapat mclelahkan sdiingga anak-anak lak dapat belajar dengan baik.
(c).   Ketiga aspek kurikulum itu merupakan pesan sebagai bahan yang akan dikomunikasikan kepada anak-anak. Sejauh mana kurikulum itu mempunyai pengaruh, faktor guru sebagai komunikator atau yang menyampaikan sudah barang tentu mempunyai peranan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi guru sebagai komunikator diantaranya supaya menampilkan diri secara baik, bicara jelas, pakaian rapih dan bersih, tingkah laku wajar dalam arti yang tidak dibuat-buat. Semua itu merupakan alat peraga yang baik sebagai bahan pengalaman bagi mereka, dapat juga dikatakan bahwa bahan komunikasi pendidikan yang pertama bagi anak-anak ialah contoh yang baik dari guru kegiatan itu sendiri.

KESIMPULAN
Hal yang perlu diperhatikan bagi guru sebagai komunikator diantaranya supaya menampilkan diri secara baik, bicara jelas, pakaian rapi dan bersih tingkah laku wajar dalam arti yang tidak dibuat-buat, bekerjasama sangat penting dalam mewujudkan kesuksesan, adanya kerjasama dengan anak didik, lembaga, dan masyarakat.
Pengembangan sarana agar secara bertahap dapat mewujudkan sarana TK yang dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar yang memadai.

Saran dari isi makalah ini adalah Seorang guru ingin menjadi guru yang Frofesional harus mempunyai kompetensi-kompetensi guru diantaranya :
Mampu Berkomunikasi, Bekerjasama dan Memanfaatkan Sumber-Sumber Yang Ada.

REFERENSI
Drs. Moh. Uzer Usman. (2005). Menjadi Guru Profesional. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung.
          
           Demikianlah tulisan kali ini yaitu tentang Makalah Kompetensi Profesional (Berkomunikasi) semoga ada manfaatnya, saran, kritik & komentar anda walau hanya satu kata atau dua kata sangat berpengaruh buat penulis untuk kebaikan & kemajuan dimasa yang akan datang.

Pengunjung