Makalah Metode Pengembangan | Memperbaiki Hubungan Orang Tua-Anak | Peran Orang Tua dalam Mendidik Perilaku Anak..!!

Pada postingan kali ini penulis akan membahas makalah Metode Pengembangan yang didalamnya diulas mengenai 1) Memperbaiki Hubungan Orang Tua-Anak 2) Peran Orang Tua dalam Mendidik Perilaku Anak, yang mudah-mudahan bermanfaat buat semuanya khususnya yang sudah silaturahmi dan mau membaca artikel tulisan yang ada di Adin blog's ini.
Anak adalah mutiara yang berharga manakala orang tua berhasil mendidik dan menanamkan nilai-nilai etika perilaku secara baik dan benar. Namun anak juga dapat menjadi sumber malapetaka apabila kurang atau bahkan mendapatkan sentuhan kasih sayang dan bimbingan moral dan spiritual.
Ketika seorang anak pada akhirnya menjadi liar, berani kepada orang tua, serta kurang mengindahkan norma susila, hal ini bukan semata kesalahan sang anak. Peran orang tua sangat besar dalam menentukan arah dan warna kepribadiannya. Untuk itu, di era yang serba carut marut ini, pendidikan moral atau akhlak keagamaan mutlak diperlukan. Pendidikan dasar tentang akhlak Al-karimah atau akhlak mulia ini harus dimulai semenjak ia masih kecil, dimana sang anak berada dalam kebiasaan “meniru”.
Orang tua harus benar-benar memahami segala karakteristik pada masa ini agar dapat memberikan pemeliharaan dan asuhan yang bersifat mendidik.
 PEMBAHASAN
A. Memperbaiki Hubungan Orang Tua-Anak
Semua orang tua dapat menjadi orang tua yang lebih baik melalui pemakaian teknik yang lebih efektif.
1. Berkomunikasi dengan Anak
Adakalanya tepat untuk berespons secara verbal terhadap perilaku buruk, masalah atau situasi anak. Ini terutama berlaku jika anak mengalami masalah yang memerlukan pendengaran yang efektif sehingga dapat memecahkan masalahnya secara verbal.
Anak yang mengalami masalah perlu membicarakannya dengan orang tua dengan yang peranannya adalah mengkomunikasikan kepada anak bahwa orang tua mengerti bagaimana perasaan anak dan bahwa orang tua bersedia membantu anak dalam menghadapi masalah. Dengan merefeksikan perasaan si anak, anda memperlihatkan kepadanya bahwa orang tua mengerti dirinya dan bersedia membantunya dalam memecahkan masalah guna mendapatkan solusi yang dapat diterima.
Ada pilihan yang harus dibuat di dalam semua kasus perilaku yang tidak memuaskan. Jika anak menunjukkan bahwa ia mempunyai masalah tertentu, orang tua harus berusaha mencerminkan keprihatinan yang diekspresikan oleh anak, mengusahakan agar percakapan terus berlangsung, dan membantu anak mengusahakan solusi yang mungkin untuk masalah yang bersangkutan. Jika prilaku anak menyebabkan orang tua mengalami masalah, orang tua dapat menggunakan konsekuensi prilalku atau dapat mengatakan kepada anak bagaimana perasaan orang tua mengenai prilaku tersebut.
Orang tua yang peka akan menjadi sadar akan situasi dimana anak yang mempunyai masalah perlu mengekspresikan perasaan dan kekhawatiran agar solusi dapat dicapai. Ada kalanya juga anak menimbulkan masalah untuk orang tua yang kemudian mempunyai kebutuhan untuk mengekspresikan kekhawatiran atau berprilaku sesuai dengannya. Kemampuan berkomunikasi dengan anak adalah aspek esensial dari rumah tangga yang demokratis.
2. Hormati Hak Anak untuk Memutuskan
Banyak masalah di dalam keluarga berasal langsung dari upaya orang tua untuk mendominasi anak-anak mereka. Orang tua harus belajar menaruh respek atas hak anak untuk memilih, tetapi pastikan bahwa mereka mengalami konsekuensi dari pilihan mereka.
Orang tua harus memperlihatkan kepercayaan lebih besar kepada anak dan mengkomunikasikan kepercayaan ini. Anak benar-benar mempunyai kapasitas untuk memecahkan masalah mereka sendiri dengam cara mereka sendiri.
3. Bantu Anak Mengidentifikasi Tujuan Mereka yang Salajh
Jika anak sadar akan tujuan mereka, mereka dapat mengubah tujuan tersebut tanpa bantuan dari orang lain. Mereka cenderung untuk tidak berubah karena mereka tidak sadar akan tujuan prilaku mereka. Orang tua dapat membantu anak menjadi sadar akan tujuan mereka.
B. Peran Orang Tua dalam Mendidik Perilaku Anak
Orang tua mempunyai peranan pertama dan utama bagi anak-anaknya. Untuk membawa anak kedewasaan dan memiliki perilaku yang baik maka orang tua harus memberi teladan yang baik. Contoh dan suritauladan adalah salah satu cara mendidik anak yang paling baik. Nasehat yang baik untuk anak akan berubah menjadi kebalikannya jika tidak diperaktekan oleh orang yang memberikan nasehat.
Orang tua harus berhati-hati jangan sampai anaknya mendengar kebohongan darinya meskipun ia masih kecil, karena itu ia akan menghilangkan semua nasehatnya yang benar dan tidak diperdulikan oleh anaknya.
Dengan teladan yang baik pula, anak tidak merasa di paksa. Dalam memberikan sugesti kepada anak tidak dengan cara otoriter melainkan yang sistem pergaulan sehingga dengan senang anak melakukannya. Biasanya anak paling suka untuk identik denga orang tuanya. Antara anak dengan orang tua ada rasa simpati dan kekaguman.
Untuk mencapai hasil yang baik perlulah dasar-dasar berikut :
  1. Anak-anak harus diajarkan supaya dapat membedakan yang baik dari yang buruk (menurut norma-norma yang berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat)
  2. Anak-anak hendaklah di didik agar berkembang perasaan cintanya terhadap segala sesuatu yang baik dan membenci segala sesuatu yang buruk
  3. Anak-anak harus dibiasakan mengerjakan segala sesuatu yang baik dan menjauhi yang buruk atas kemauan sendiri dalam segala hal dan setiap waktu.
Pada masa anak-anak (usia 3-6 tahun) peranan orang tua sebagai pembimbing dirasakan sangat penting melalui pembiasaan. Misalnya orang tua sering mengajak anaknya ketempat ibadah, sebagai penanaman dasar yang akan mengarahkan anak pada kehadiran agama dalam bentuk pengalaman-pengalaman dengan penuh ketaatan. Dengan demikian, penanaman agama yang dimiliki anak sejak kecil, ini betul-betul tertanam dan berkesan pada dirinya.
Pembentukan kepribadian berkaiatan erat dengan pembinaan iman dan akhlak. Secara umum para pakar kejiwaan berpendapat bahwa kepribadian merupakan suatu mekanisme yang mengendalikan dan mengarah sikap perilaku seseorang.
Apabila kepribadian seseorang kuat maka sikapnya tegas perilakunya tidak mudah terpengaruhi oleh bujukan dan faktor-faktor yang datang dari luar, serta ia bertanggungjawab atas ucapan dan perbuatannya.
Apabila nilai agama banyak masuk ke dalam pembentukan seseorang, tingkah laku orang tersebut akan diarahkan dan dikendalikan oleh nilai-nilai agama. Disinilah letak pentingnya pengalaman dan pendidikan agama. Disinilah letak pentingnya pengalaman dan pendidikan agama pada masa-masa pertumbuhan dan perkembangan seseorang.
Pendidikan agama merupakan segi pendidikan yang utama yang mendasari semua segi pendidikan lainnya. Pendidikan agama bukan hanya sekedar memberi pengetahuan tentang keagamaan melainkan yang lebih utama adalah membiasakan anak taat dan patuh menjalankan ibadat dan berbuat serta berperilaku di dalam kehidupannya sesuai dengan norma-norma yang telah ditetapkan dalam agama masing-masing.
KESIMPULAN
Keluarga merupakan bagian pendidikan luar sekolah sebagai wahana pendidikan agama, moral, disiplin dan afeksi yang paling ampuh. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama bagi seseorang dengan orang tua sebagai kunci.
Tingkah laku orang tua pun dipelajari, keterampilan-keterampilan menjadi orang tua yang baik tidak muncul mendadak dan berdasarkan naluri tetapi juga dengan belajar.
Semua perilaku anak yang buruk ditujukan pada salah satu dari empat kemungkinan tujuan, diantaranya :
  1. Mendapatkan perhatian
  2. Mendemonstrasikan kekuasaan
  3. Mengadakan pembalasan
  4. Melarikan diri dengan menarik diri
Memperbaiki hubungan orang tua dan anak
  1. Berkomunikasi dengan anak
  2. Hormati hak anak untuk memutuskan
  3. Bantu anak mengidentifikasi tujuan mereka yang salah
Orang tua mempunyai peranan pertama dan utama bagi anak-anaknya. Untuk membawa anak kedewasaan dan memiliki perilaku yang baik maka orang tua harus memberi teladan yang baik.
Peran sebagai orang tua itu dalam perilaku anak yang baik harus mempunyai suatu sikap suri tauladan, adanya kesadaran akan tanggungjawab mendidik dan membina anak secara kontinou perlu dikembangkan kepada setiap orang tua.
REFERENSI
  • Sevese, Sal. (2002). Bagaimana Bersikap Pada Anak Agar Anak Bersikap Baik. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
  • Balson, Maurice. (1993). Menjadi Orang Tua yang Lebih Baik. Jakarta : Binarupa Aksara.
  • Surya, M. (2003). Bina Keluarga : Pendidikan Anak Usia Dini. Semarang : CV. Aneka Ilmu.
  • Purwanto, M. Ngalim. (1998). Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Artikel Terkait :

Pengunjung