Makalah Pendidikan Pedagogik | Pengertian Perkembangan | Prinsip Perkembangan | Aspek Perkembangan..!!

Pada postingan kali ini penulis akan menyuguhkan makalah pendidikan pedagogik yang didalamnya dibahas mengenai pengertian perkembangan, prinsip-prinsip perkembangan, aspek-aspek perkembangan, tahap-tahap perkembangan, yang mudah-mudahan bermanfaat buat semuanya khususnya yang sudah mampir dan mau membaca artikel tulisan yang ada di blog ini.
A. Pengertian Perkembangan
Seringkali kita mengartikan perkembangan adalah pertumbuhan, namun sebenarnya terdapat perbedaan antara pengertian perkembangan dan pertumbuhan. Pertumbuhan lebih banyak berkenaan dengan aspek-aspek fisik. Sedangkan perkembangan lebih banyak berkenaan dengan aspek psikis. Dengan kata lain pertumbuhan menunjukan perubahan atau penambahan dan cara kuantitas yaitu penambahan dalam ukuran besar atau tinggi. Sedangkan perkembangan berkenaan dengan peningkatan kualitas yaitu peningkatan dan penyempurnaan fungsi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan berkenaan dengan penyempurnaan struktur sedang perkembangan dengan penyempurnaan fungsi.
Baik pada pertumbuhan maupun pada perkembangan tersangkut pada perihal kematangan, yang merupakan masa yang terbaik bagi berfungsinya atau berkembangnya aspek-aspek kepribadian tertentu, ada perbedaan kedudukan kematangan dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu pertumbuhan aspek tertentu, akan berakhir apabila telah mencapai tingkat kematangannya. Misalnya tinggi badan seseorang akan berhenti pada usia tertentu karena telah mencapai tingkat kematangannya. Sedang perkembangan terus berlangsung sampai akhir hidupnya, meskipun mengalami kemunduran.
B. Prinsip-prinsip Perkembangan
Para ahli mengadakan penelitian tentang kecenderungan perkembangan dari penelitian tersebut disimpulkan bebrapa kecenderungan yang merupakan prinsip perkembangan, diantaranya:
  1. Perkembangna berlangsung seumur hidup dan meliputi seluruh aspek perkembangan
  2. Setiap individu memilki kecepatan dan kualitas perkembangan yang berbeda-beda
  3. Perkembangan secara relatif beraturan mengikuti pola-pola tertentu
  4. Perkembangan berlangsung secara berangsur-angsur sedikit demi sedikit
  5. Perkembangan berlangsung dari kemampuan yang bersifat umum menuju ke lebih khusu. Mengikuti proses depersisasi dan integrasi
  6. Secara normal perkembangan individu mengikiutu seluruh fase, tatapi karena fakor-faktor khusus, fase tertentu dilewati dengan cepat atau sangat lambat
  7. sampai batas-batas tertentu perkembangan suatu aspek dapat dipercepat atau diperlambat
  8. Perkembangan aspek-aspek tertentu berjalan sejajar atau berkorelasi dengan aspek lainnya
C. Aspek- aspek perkembangan
Pekembangan terjadi secara terus- menerus, meliputi seluruh aspek perkembangan. Aspek perkembangan berkembang mulai dari dalm kandungan sampai pada masa rentetan usia. Selanjutnya aspek-aspek perkembangan meliputi, fisik dan motorik, intelektual, sosial, bahasa, emosi, moral dan keagamaan.
Aspek fisik dan motorik berkembang sejak bayi dalam kandungan hingga terjadinya loncatan pada usia 13-16 tahun yaitu masa remaja awal. Perkembangan aspek sosial diawali pada masa kanak-kanak (usia 3-5 tahun) agak pesat pada masa anak sekolah (usia 11-12 tahun) dan sangat peat pada masa remaja (usia 16-18 tahun). Aspek kognitif atau intelektual perkembangannya diawali dengan perkembangan kemampuan mengamati, melihat hubungan dan memecahkan masalah sederhana, kemudian berkembang kearah pemahaman dan pemecahan masalah yang pelik. Aspek ini berkembang pesat pada masa mulai masuk sekolah dasar (usia 6-7 tahun). Berkembang konstan selama masa belajar dan mencapai puncaknya pada masa sekolah menengah atas (usia 16-17 tahun) aspek bahasa berkembang dengan peniruan bunyi dan meramban yang pada akhirnya bahasa berkembang dan dijadikan sebagai alat komunikasi. Aspek moral dan keagamaan juga berkembang sejak kecil. Peranan lingkungan terutama lingkungan keluarga sangat dominan bagi pertumbuhan aspek ini.
D. Tahap-tahap Perkembangan
Pembagian tahap perkembangan yang paling tua, dikemukakan oleh Aristoteles seorang filosofis Yunani yang hidup antara tahun 384 sampai 322 SM. Aristoteles membagi masa perkembangan ini atas tiga tahap yaitu; masa kanak-kanak (0-7 tahun) masa anak (7-14 tahun).
J.J. Rousseau seorang filosof dan negarawan Prancis, juga mengemukakan tentang tahap-tahap perkembangan anak. Menurut J.J. Rousseau ada empat tahap perkembangan yaitu; masa bayi (0-2 tahun) anak hidup sebagai binatang, masa kanak-kanak (2-12 tahun) anak hidup sebagai manusia biadab, masa remaja awal (12-15 tahun) anak hidup sebagai petualang, perkembangan intelek dan pertimbangan dan masa remaja sesungguhnya (15-24 tahun) individu sebagai manusia beradab, pertumbuhan kelamin, sosial dan kata hati.
Stanley Hall membagi empat tahap perkembangan masa kanak-kanak (0-4 tahun) sebagai binatang melata dan berjalan, masa anak (4-8 tahun) sebagai manusia pemburu, masa puber atau remaja awal (8-12 tahun) sebagai manusia biadab atau liar, dan masa adolesm atau remaja sesungguhnya (12/13 sampai dewasa) dimulai dengan bahasa gejolak perasaan, konflik nilai dan berakhir sebagai manusia berpradaban modern.
Menurut Frued tahap perkembangan dimulai dengan tahap oral (0-2 tahun) masa anak (2-4 tahun), masa falik (4-6 tahun), masa latensi (6-12 tahun), masa genital (12 tahun). Sedangkan Jean Piaget lima tahap perkembangan kognitif, yaitu; tahap sensori motor usia 0-2 tahun, tahap praoperasional usia 2-7 tahun, tahap prakonseptual usia 2-4 tahun, tahap pemikiran intuitif usia 4-7 tahun.
Lawrence Kohlberg membagi tahap-tahap perkembangan moral sebagai berikut; pasca konvensi terdiri dari hati nurani dan perjanjian masyarakat. Tahap konvensi terdiri dari kepatuhan akan peraturan hukum dan agar dinilai baik atau mendapat pujian. Tahap prakonvensi terdiri dari sebagai alat untuk mencapai tujuan pribadi dan menghindari hukuman dan mendapatkan ganjaran.
REFERENSI
  1. Uyoh Sadulloh, Bambang Robandi, Agus Moharom (2007). Pedagogik, Bandung: Cipta Utama.
  2. Agus Sujantu, Halen Lubis, Taufik Hadi. Psikologi Kepribadian.
  3. Nana Saodih Sukmadinata “Landasan Psikologi Proses Pendidikan”
Artikel Terkait :


Pengunjung