Makalah Kepemimpinan | Kepemimpinan dan Unsur yang Mendukungnya | Pembahasan | Mahasiswa sebagai Pemimpin Perubahan | Risalah Pergerakan Mahasiswa..!!

Makalah Kepemimpinan. Pengunjung Adin blogs yang setia, sebuah penghargaan yang besar buat anda semuah karena telah menjadikan situs ini menjadi salah satu media yang bermanfaat khususnya bagi sahabat-sahabat yang masih bergelut di dunia pendidikan tentunya, kali ini penuis juga akan berbagi contoh mengenai makalah kepemimpinan dan untuk penampakan dari postingan ini mari kita simak pembahasannya di bawah ini :
PEMBAHASAN

A. Mahasiswa sebagai Pemimpin Perubahan

Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di universitas, institut atau akademi. Mereka yang terdaftar di perguruan tinggi dapat di sebut mahasiswa. Menyandang gelar mahasiswa merupakan suatu kebanggan sekaligus tantangan. Ekspektasi dan tanggung jawab yang diemban mahasiswa begitu besar. Mahasiswa adalah seorang agen pembawa perubahan. Menjadi seorang yang dapat memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi oleh suatu masyarakat bangsa di berbagai belahan dunia.

Adapun fungsi dan peran sebagai mahasiswa adalah sebagai berikut:
1. Creator of Change
Perubahan besar terjaadi di tangan generasi muda mulai zaman kolonialisme, reformasi, dan lain sebagainya. Maka dari itu mahasiswa dituntut bukan hanya menjadi agen perubahan melainkan juga pencetus perubahan itu sendiri yang tentunya kea rah yang lebih baik. Mahasiswa tidak hanya sebagai pemberi bantutan untuh perubahan tetapi harus bias sebagai pencetus untuk perubahan.

2. Iron Stock
Peran mahasiswa yang tidak kalah penting adalah iron stock atau mahasiswa dengan ketangguhan idealismenya akan menjadi pengganti generasi-generasi sebelumnya, tentu dengan kemampuan dan akhlak mulia. Dapat dikatakan, bahwa mahaasiswa adalah asset, cadangan dan harapan bangsa masa depan.

3. Social Control
Peran mahasiswa sebagai control sosial terjadi ketika terjadi ketidakberesan dalam masyarakat dan pemerinta. Mahasiswa dengan gagasan dan ilmu yang dimilikinya memiliki peranan menjaga dan memperbaiki nilai dan norma sosial dalam masyarakat. Mahasiswa lahir dari Rahim rakyat , dan sudah seyogyanya mahasiswa memiliki peran sosial, peran yang menjaga dan memperbaiki apa yang salah dalam masyarakat. Kontrol sosial dapat dilakukan ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan yang merugikan rakyat, maka dari itu mahasiswa bergerak sebagai perwujudan kepedulian terhadap rakyat.

Adapun ciri atau sifat yang menuntun mahasiswa menjadi calon pemimpin ideal, antara lain cerdas, kritis, dan humanis. Suatu perubahan akan terlaksana jika kita memang mempunyai niat dan tekad yang kuat dalam diri kita. Hal tersebut merupakan dasar yang harus ada yang akan menciptakan perubahan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Pergerakan yang dilakukan oleh mahasiswa memiliki berbagai tujuan yang dijadikan pemacu mahasiswa untuk selalu bergerak sekaligus sebagai pembentuk idealisme, diantara tujuan dari gerakan mahasiswa itu diantaranya adalah:

a. Mendorong Terciptanya Pemerintahan Yang Baik dan Bersih (good governance)
Bagaimanapun kondisi pemerintahan yang baik dan bersih adalah kondisi yang sanagat ideal untuk mendukung terciptanya masyarakat madani dan sejahtera. Oleh karena itulah gerakan mahasiswa memiliki tujuan mengawal segala kebijakan terkait pemerintahan agar pemeriintahan yang berjalan tidak semata permainan politik busuk atau hanya politik pencitraan semata.

b. Mencerdaskan Masyarakat dalam Bidang Politik
Dalam konteks Negara demokrasi bukan merupakan hal yag tabu apabila masyarakat memahami politik secara bersih, oleh karenanya gerkan mahasiswa juga bertujuan mencerdaskan masyarakat dalam bidang politik.

c. Mengkritisi Kebijakan Pemerintah
Kebijakan yang dibuat oleh pemerintahan sudah sepatutnya dikawal serta dikritisi terkait dampak yang akan terjadi apabila kebijakan itu diberlakukan, penilaian kebijakan pemerintahan itu pula terkait dengan keadilan serta kesejahteraan rakyat.

B. Risalah Pergerakan Mahasiswa
Risalah merupakan riwayat sejarah , perjalanan dari masa ke masa. Konten risalah pergerakan mahasiswa :

1. Pergerakan Nasional ( 1908 – 1945 )
Pergerakan mahasiswa Indoneisa tidaklah terlepas dari sejarah panjang perjuangan merebut kembali kedaulatan bangsa. Berawal dari tahun 1908 berdirilah sebuah organisasi kepemudaan, organisasi yang dinamakan Budi Oetomo merupakan sebuah organisasi yang menghimpun segenap kekuatan serta potensi seorang pemuda untuk kemudian di arahkan kepada semangat nasionalisme untuk mengembalikan kedaulatan bangsa.. budi Oetomo didirikan oleh Suomo dan Wahidin Sudirohsodo.
Pada tahun 1928 peringatan sumpah pemuda Indonisa, yang menjadi sebuah integritas perjuangan pemuda Indonesia, dengan semangat nasionalisme yang termat tinggimelhirkan supah pemuda sekaligus janji yang menjadi bukti kecintaan pemuda terhadap bangsa Indonesia.

2. Orde Lama ( 1945 – 1965 )
Tidak hanya berhenti sampai kemerdekaan Indonesia semata, pergerakan mahasiswa Indonesia tetap berlanjut pada tahun 1965 sampai tahun 1966. Pasca kemerdekaan, muncullah berbagai organisasi perherakan mahasiswa yang berawal dari organisasi mahasiswa di Sekolah Tinggi Islam di Yogyakarta yang bernama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Selain organisasi tersebut dibentuklah Perserikatan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia (PPMI) yang didirikan melalui kongres mahasiswa di Malang. Tidak hanya itu, pada waktu yang bersamaan terbentuk pula organisasi mahasiswa antara lain Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang berhaluan pada ideologi Marhaenisme Soekarno, Gerakan Mahasiswa Sosialis Indonesia (GAMSOS) yang lebih cenderung ke ideologi Sosialisme Marxist, dan Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) yang lebih berpandangan komunisme sehingga cenderung lebih dekat dengan PKI (Partai Komunis Indonesia). Berawal dari kemenangan PKI pada pemilu 1955, organisasi CGMI cenderung lebih terlihat dominan dibandingkan denga organisasi lainnya, namun justru menjadi cikal bakal perpecahan pergerakan mahasiswa pada saat itu. Hal ini terjdi karena kecenderungan CGMI terhadap PKI yang justru dipenuhi oleh berbagai kepentingan politik PKI.
Organisasi CGMI yang menjadi boneka politik PKI pada akhirnya semakin menjadi-jadi, serangan yang dilakukan secara terus menerus terhadap organisasi mahasiswa lainnya yang secara ideology bertentangan dengan ideology mereka. Pada akhirnya organisasi mahasiswa yang terdiri dari HMI, GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia), PMKRI, PMII, Sekretariat Bersama Organisasi-organisasi Lokal (SOMAL), Mahasiswa Pancasila (Mapancas), dan Ikatan Pers Mahasiswa (IPMI) sepakat untuk membentuk KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia). Dimana tujuan pendiriannya, terutama agar para aktivis mahasiswa dalam melancarkan perlawanan terhadap PKI menjadi lebih terkoordinasi dan memiliki kepemimpinan.

3. Orde Baru ( 1965 -1998 )
Pada periode 1974, mahasiswa berkonfrontasi dengan pihak militer yang mereka anggap telah menjadi alat penindas bagi rakyat. Perlawanan di tahun 1974 bermula karena dinaikkannya harga Bahan Bakar Minyak (BBM), serta isu pemberantasan korupsi yang digalakkan mahasiswa kepada pemerintahan agar secara tegas menindak koruptor yang terdiri dari pejabat pemerintahan. Bersamaan deng isu ini maka muncullah gerakan yang sering disebut “Mahasiswa Menggugat”.
Protes akan kedua isu ini semakin berkembang ketika harga kebutuhan semakin melambung tinggi sekaligus korupsi dikalangan pejabat semakin banyak. Protes ini dikenal dengan peristiwa Malari tahun 1974. Melalui peristiwa inilah kemudian lahir tuntutan baru yaitu Bubarkan Asisten Pribadi dan Turnkan Harga.

Pada masa tahun 1978, kemudian gerakan mahasiswa mulai dimatikan oleh pemerintahan, yaitu semenjak terpilihnya Soeharto untuk ketiga kalinya. Guna meredam sikap kritis mahasiswa dikeluarkanlah Kebijakan Normalisasi Kehidupan Kampus (NKK) melalui SK No.0156/U/1978. Konsep ini mencoba mengarahkan mahasiswa hanya menuju pada jalur kegiatan akademik, dan menjauhkan dari aktivitas politik karena dinilai secara nyata dapat membahayakan posisi rezim pada saat itu. Bukan hanya itu, bahkan pemerintah Orde Baru, Soeharto kembali mengeluarkan kebijakan terkait organisasi dewam mahasiswa dengan digantikan struktur organisasi yang disebut Badan Koordinasi Kampus (BKK) berdasarkan Surat Keputusan menteri P&K No.037/U/1979 kebijakan ini membahas tentang Bentuk Susunan Lembaga Organisasi Kemahasiswaan di Lingkungan Perguruan Tinggi, dan dimantapkan dengan penjelasan teknis melalui Instruksi Dirjen Pendidikan Tinggi tahun 1978 tentang pokok-pokok pelaksanaan penataan kembali lembaga kemahasiswaan di Perguruan Tinggi.
Melalui kebijakan inilah secara praktis, kondisi kehidupan mahasiswa dalam melakukan pergerakan politik menjadi lumpuh, yang kemudian pada akhirnya menyebabkan mahasiswa hanya berfokus kepada urusan akademik semata dan cenderung bersikap apatis. Sehingga pada saat itu kondisi rezim semakin kuat dan tegak berdiri tanpa ada yang mengawal serta mengkritisi segala kebijakan pemerintahan orde baru pada saat itu

4. Reformasi ( 1998 – sekarang )
Tidak hanya berhenti sampai dengan tahun 1998 saja, pergerkkan mahasiswa terus hidup seperti halnya tahun 2001 jatuhnya presiden Abdurahman Wahid, serta tahun 2003 berupa perlawanan atas rezim Mega yang tidak berpihak pada rakyat.

Adapun pergerakan mahasiswa UPI Tasikmalaya sebagai berikut :
a. Dadan Nugraha (2007)
b. Taopik Rahman (2008)
c. Dudung Badrujaman (2009)
d. Muhammad Shirli Gumilang (2010)
e. Ipan Himaturrohman (2011)
f. Muhammad Rijal Wahid Muharram (2012 – 2013)

Baca juga makalah yang lainnya terserah anda, tinggal lihat TAG POPULER label di beranda / homepage.

Pengunjung